Sabtu, 15 September 2007

Syukur ...



Tuhanku ...

runtunan karunia-Mu telah melengahkan aku
untuk benar-benar bersyukur kepada-Mu

limpahan anugerah-Mu telah melemahkan aku
untuk menghitung pujian atas-Mu

Iringan ganjaran-Mu telah menyibukkan aku
untuk menyebut kemuliaan-Mu

rangkaian bantuan-Mu telah melalaikan aku
untuk memperbanyak pujaan pada-Mu


Illahi ...

besarnya nikmat-Mu mengecilkan rasa syukurku
memudar di samping limpahan anugerah-Mu
tak terhingga...

sehingga kelu lidahku menyebutkannya
karunia-Mu tak terbilang
sehingga lumpuh akalku memahaminya...

bagaimana mungkin aku berhasil mensyukuri-Mu
karena rasa syukurku pada-Mu
masih memerlukan syukur lagi..


Selasa, 11 September 2007

yang datang dan yang pergi ...



Aku mendapati diriku terjaga begitu saja ...
sepertinya aku baru bermimpi
bermimpi mengenal seorang "Anggun yang Indah"

dan seiring terbangunnya aku dari mimpi itu
diapun telah menjauh
menuju mimpi indahnya
untuk diwujudkannya bersama dengan orang-orang yang dikasihinya

padahal sepertinya baru kemaren bertemu
tanpa ada kesan tersisa
namun berjuta kasih yang kurasa
Sungguh...

waktu terasa begitu cepat berlalu
tapi tidak ...
sebenarnya tersedia masa yang cukup lama
hanya saja
kebersamaan membuatku terlena
hingga tanpa kusadari
masa-masa itu sudah mendekati medio batas akhir
aku benci semua ini
aku benci perpisahan

tapi tetap saja aku tak mampu menghindar
karena ini adalah kepastian
bukankah "Menerima kehadirannya, berarti juga harus menerima kepergiannya?"
seperti angin, seperti musim .... datang dan pergi ...
selalu ...

dia datang bersama indah senyumnnya
lalu pergi meninggalkan luka

aku selalu mengingatnya dalam perjalanan ini
karena dia telah sudah menjadi bagian darinya
dan aku tak kan pernah menyesal
pernah mengenalnya
lalu akupun berharap dia tidak menyesal telah mengenalku

terima kasih telah bersedia singgah di balik dadaku
menyentuh segenap lara diantara leluka ku

aku terus mencoba tegar
sedangkan pendakian semakin terjal dan menantang ...

Karena ...

Karena cinta tidak lebih dari sepotong kabut

yang kadang hitam, kadang putih ....

Dan Semua ...

dan semua bermula dari cinta.
semuapun berakhir dengan cinta.
cinta adalah permulaan yang indah,
mengusung pertemuan dan rasa cemburu.
kelak kita semua merasakan.
dengan siapa dan di mana,
hal itu tidak perlu dipertanyakan,
karena mempertanyakannya berarti mengukuhkan kebodohan-kebodohan,
sedangkan kita adalah pembawa-pembawa risalah.

Kebebasan???

Apa pun yang mencukupi kebutuhan seseorang adalah apa yang cukup untuk dirinya. Semua hanya akan berakhir pada empat hasta dan sejengkal tanah kuburan, dan segala sesuatu akan kembali kepada tempat kembalinya.